Tentang Wisata Kuliner Jogja Hits
Wisata Kuliner Jogja
Berekreasi ke Jogja memang mempunyai nilai plusnya sendiri. Selainnya tempat wisatanya yang beragam macam, harga yang murah, tempatnya yang menghidupkan masa lalu dan penduduknya yang ramah, Jogja mempunyai banyak tempat rekreasi kulineran yang harus Anda datangi saat liburan kesini.
Kulineran hits
Jogja ada berbagai macam, dimulai dari makanan tradisionil seperti gudeg, soto
bathok, sampai mie ayam legendaris. Semua kulineran ini selainnya ditanggung
nikmat dibandrol pada harga yang dapat dijangkau, ciri khas kota Jogja.
1. Mie Ayam Bu Tumini
Pencinta
kulineran Jogja tidak asing dengan warung Mie Ayam Bu Tumini. Terletak di Jalan
Imogiri Timur No. 187, Umbul Harjo, Jogja. Lebih persisnya di samping utara pintu
masuk Terminal Giwangan. Warung makan ini bisa saja simpel, tetapi jumlah
pengunjung yang tiba cukup fenomenal. Ini karena Mie Ayam Bu Tumini telah lama
berdiri. Beritanya, telah jualan semenjak tahun 1990.
2. Gudeg Wijilan dan Barek
Yogyakarta atau
yang umum disebutkan Jogja populer dengan panggilan Kota Gudeg. Maka dari itu,
bila Anda bertandang ke Jogja belum afdol jika tidak coba mencicip kulineran
gudeg. Gudeg ialah makanan dari nangka muda yang diolah dalam kendi tanah liat
sepanjang beberapa jam.
Tahukah Anda,
warna merah pada gudeg tidak dari bahan warna bikinan, tetapi dari bahan warna
alami daun jati yang disebut alas saat nangka dan pendampingnya diolah di atas
tungku kayu. Gudeg umumnya dikonsumsi bersama tahu, tempe, atau bacem, sambal
goreng krecek dan kuah areh yang memberikan rasa renyah dan lezat.
Jogja ialah kota
yang tidak pernah tidur. Salah satunya napas yang tetap membuat terbangun ialah
gudeg. Penjualnya silih ganti melangsungkan dagangan dari pagi hari sampai
larut malam. Gudeg bisa diketemukan hampir di tiap pojok kota Jogja.
Tetapi teritori
Wijilan dan Barek lah yang terpopuler sebagai sentral gudeg Jogja. Gudeg
Wijilan dan Barek inilah yang disebut tempat rekreasi kulineran di Jogja yang
harus didatangi oleh Anda saat berlibur di Yogyakarta.
Wijilan ada
tidak jauh dari kompleks Keraton Yogyakarta dan bisa diraih dengan 10 menit
jalan kaki atau mungkin dengan naik becak. Dimulai oleh Bu Slamet yang mulai
jualan semenjak tahun 1946, sekarang sekitaran 17 warung berderet penuhi segi
Jl. Wijilan. Anda dapat pilih gudeg sesuai selera.
Gudeg Yu Djum
(Jl. Wijilan 31) misalkan, menyuguhkan gudeg kering dengan rasa manis ciri khas
masakan Jogja. Kreceknya diiris-iris kecil selanjutnya diolah jadi sambal
goreng kering warna kekuningan. Bila inginkan gudeg yang tidak begitu manis,
Anda dapat berkunjung ke Gudeg Bu Slamet (+62 274 380429; Jl. Wijilan 17).
Rerata warung gudeg di Wijilan membuka dari jam 5.30 pagi sampai jam 8 malam,
terkecuali Gudeg Bu Tarto (Jl. Wijilan 15) yang membuka 24 jam.
3. Kopi Jos Angkringan Lik Man
Gerimis turun mendekati sore pada awal November. Udara dingin dan jalanan Yogya yang basah mengundang kemauan nikmati hidangan hangat. Satu gelas kopi ialah opsi terbaik, dan sepotong arang di atasnya jadi tambahan pengalaman tidak terlewatkan. Karena itu, Angkringan Lik Man menjadi tujuan.
Angkringan ialah tempat jajan yang biasa diketemukan di Yogyakarta. Sebuah gerobak dengan tenda peneduh, diperlengkapi dua atau tiga kursi panjang melingkari gerobak itu. Tiga ceret atau panci seduh air berada di satu segi, sementara timbunan nasi kucing berada di ujung satunya. Ceret itu memanasi air selama waktu, supaya minuman panas selalu ada. Bara arang jadi pemanasnya, sekalian menghangatkan situasi untuk pencinta hidangan ala-ala rakyat jelata.
Salah satunya
angkringan terpopuler di Yogyakarta, ialah Lik Man. Sebetulnya ia bukan
angkatan pertama, karena ayahnya terlebih dahulu berdagang. Tapi Lik Man jadi
merk dagang terkenal, karena dia yang menyuguhkan pertama kalinya kopi plus
tambahan arang membara, yang selanjutnya disebutkan kopi hebat.
"Berlangsungnya
kopi hebat itu, temannya Pak Dhe, yang kusir andong narasi jika perutnya tidak
nikmat. Terus Pak Dhe iseng buat kopi gelas kecil, diberi baranya api, terus
dibalikin. Cocok waktu baranya api diberi ke kopinya, bunyinya jess . Maka ini
dinamakan kopi hebat," kata Tri Novita, sepupu Lik Man.
Kopi hebat
sekarang ada di dua tempat. Di selasar selatan Stasiun Tugu yang lebih dekat ke
teritori pusat rekreasi Malioboro. Lokasi ke-2 berada di Jalan Poncowinatan 7,
beberapa ratus mtr. di samping utara Tugu Yogya, yang jadi spot rekreasi
terkenal.
Peralihan itu
tidak menurunkan ketertarikan pada angkringan Lik Man, terutamanya kopi hebat.
Tiap akhir minggu, pelancong berjubal di sejauh jalan, bahkan juga terhitung
salah satunya pelancong asing yang ingin tahu dengan rasanya. Tak lagi di kursi
panjang, pencinta kopi hebat malah semakin banyak duduk lesehan di trotoar
pinggir jalan.
Baca juga : Makanan Khas Jogja buat oleh oleh
4. Oseng Mercon Bu Narti
Beberapa puluh
orang duduk lesehan di atas alas di tepi jalan. Raut muka mereka terlihat
tersengal-sengal, matanya melotot. Beberapa repot mengelap peluh di keningnya.
Walau sebenarnya beberapa orang ini bukanlah sedang olahraga, mereka sedang
makan malam! Ya, keadaan ini terjadi dalam suatu warung tenda di wilayah
Kauman, Yogyakarta. Makanan seperti apakah ternyata yang membuat acara makan
malam kelihatan demikian meletihkan?
Berikut dampak
dari orak-arik mercon. Makanan kreativitas Bu Narti ini sekarang sudah jadi
kulineran ciri khas Yogyakarta. Berdiri semenjak tahun 1998 saat negara ini
sedang dirundung kritis ekonomi, untuk melanjutkan hidup sesudah ditinggalkan
mati si suami. Populer sampai ke beragam kota, menarik tiap orang berjalan
untuk coba.
Mercon, yang dalam Bahasa Indonesia ialah petasan jadi nama kulineran bukan tanpa ada alasan. Bungkusan mesiu yang kerap digunakan dalam perayaan Imlek dan memeriahkan lebaran ini seakan ledakkan dianya di mulut. Seperti pejuang berani mati yang mengantarkan bom ke sarang lawan. Demikianlah orak-arik racikan Bu Narti meleleh lantakkan kita. Membuat mata melotot, tersengal-sengal sekalian mengipas lidah, sampai gobyos kotos-kotos, peluh bercucur membasahi.
Disaksikan dari
memiliki bentuk, tidak ada yang memikat pada sajian ini. Cuman nasi putih panas
didampingi orak-arik simpel berisi kikil, gajih, kulit, dan tulang muda. Orang
Jogja mengatakan koyoran. Kelihatan benar-benar berminyak, ditambahkan kepungan
potongan cabe rawit yang bijinya melekat di koyoran. Sedikit menakutkan. Jika
didiamkan sesaat saja orak-arik ini akan membeku, kaku. Bukti kandungan lemak
yang banyak sekali. Karena itu konsumsilah secara cepat. Panas nasi putih bisa
juga menolong perlambat proses pembekuan lemak. Toh, makan mercon selezat ini
mana dapat lamban-lambat, semua gerak cepat, tidak sabar rasakan
ledakan-ledakan seterusnya. Kalau-kalau berserah terserang pedas, menu lain
seperti ayam, burung puyuh, dan lele akan menolong mengembalikan lidah. Jera
lombok namanya, demikianlah yang dirasa oleh YogYES. Tersengal-sengal kepedesan
demikian rupa, tetapi tidak ingin stop. Dan esok maunya pengin kembali, rasakan
kembali ada mercon meletus di mulut.
Menurut Bu
Narti, si empunya warung ini, nama orak-arik mercon ialah pemberian dari
budayawan Cak Nun. Kabarnya, beliau kerap makan di sini bersama istrinya atau
rekan-rekan seniman. Karena sangat hebat pedas, beberapa nama selainnya mercon
dipasangkan untuk orak-arik ini, misalkan bledeg dan halilintar. Jika ingin
rasakan sikatan halilintar hadirlah diakhir minggu karena khusus pada malam
minggu, Bu Narti akan melipat gandakan formasi cabenya. Jika pada hari biasa
untuk 50 kg koyoran digabung dengan 6 kg cabe, karena itu diakhir minggu Bu
Narti akan menambahkan jumlah cabe. Berapa banyak? Beliau merahasiakannya, yang
jelas lebih pedas. Nach, walau bukan musim penghujan, bersiaplah tersambar
halilintar kiriman Bu Narti.
5. Es Buah PK Yogyakarta
Nama warung Es
Buah PK sudah menjadi salah satunya legenda warung es di Yogyakarta. Warung
yang sudah ada sejak tahun 1973 dan berada di trotoar Jalan Pakuningratan,
Cokrodiningratan, Jetis, Jogja.
Nama PK sendiri tidak nama penjualnya, tetapi ialah ringkasan dari Pakuningratan. Nama lajur di mana warung ini berada. Beberapa puluh tahun tetap tidak berbeda- ganti jualan, sudah pasti jika kualitas dan rasanya terjaga dan gak akan sempat berbohong.
Jogja memiliki
banyak warung es yang nendang di lidah. Ada Rujak Es Cream Pak Nardi sampai es
campur Pak Lanti yang fantastis. Satu kembali yang jangan ketinggal. Namanya Es
Buah PK yang adalah kulineran spesial dan beri kesegaran di Kota Gudeg.
Selanjutnya seperti apakah rasa dari jajan spesial ini? Mari, lihat seutuhnya.
Legendaris Sejak
Tahun 70- an
Bukan hanya
tempat makan, warung es di Jogja banyak yang legendaris. Tertera juga Es Buah
PK yang berada di trotoar Jalan Pakuningratan, Cokrodiningratan, Jetis, Jogja.
Nama PK sendiri bukan datang dari penjualnya. Tetapi ringkasan dari
Pakuningratan. Kabarnya, warung ini sudah jualan sejak tahun 1973. Beberapa
puluh tahun masih berjualan, sudah ditetapkan jika rasanya tidak sempat
berbohong.
Es Buah Spesial
yang Sedap Sekali
Tidak berbeda
jauh dengan lainnya, Es Buah PK terbagi dalam buah nangka, cincau gelap, sawo,
kelapa muda, blewah, sawo, alpukat yang dihidangkan di atas mangkok. Setelah
itu, baru dipertambah dengan serutan es dan susu coklat buat membuat rasanya
manis. Kurang ingat bonus sirup yang kenyataannya dibuat dengan formulasi
sendiri. Kenyataannya, pas sekali buat lidah orang Indonesia. Ditambah
dikonsumsi ketika udara tengah panas- panasnya.
Cita-rasanya
benar-benar ciri khas orang Jawa sekali, atau masih bisa disebutkan pas buat
lidah orang Indonesia. Es buah manis dengan kesan dingin yang dikonsumsi ketika
udara tengah panas- panasnya. Oke sekali.
6. Cilok Gajahan
Sejauh ini,
cilok memang dikenali sebagai kulineran Bandung yang nikmat buat cemilan.
Tetapi, bersamaan
dengan
perjalanan waktu, makanan ciri khas ini sekarang bisa dicicipi di beberapa kota
lain, terhitung
Yogyakarta.
Cilok terenak di Jogja sekarang ini namanya Cilok Gajahan.
Kualitas dan
rasa Cilok Gajahan tidak disangsikan kembali. Dengan struktur empuk dan
kombinasi daging sapi
membuat cilok
ini berasa nikmat saat digigit. Apa lagi dikonsumsi bersama sambal, sauce, dan
kecap,
hmmm… nikmat
sekali!
Lokasi / Alamat
:
Pusat : Jl.
Kadipaten Kulon, Kios 97, Kraton, Kota Yogyakarta (Jam Buka 14.00 – 18.00 WIB)
Cabang 1 :
ALFAMIDI MART, Jl. Kaliurang Km 9,3 No.49, Sleman, Yogyakarta (Jam Buka 17.00
– 21.00 WIB,
Minggu Tutup)
Cabang 2 : Jl.
Seturan Raya No.173-168, Kledokan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta
(Selatan STIE
YKPN, Jam Buka 12.30 – 15.00 WIB, Minggu Tutup)
Cabang 3 : Jl.
Rindang, RT.01, Kasih, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta
Posting Komentar untuk "Wisata Kuliner Jogja Hits"